“Jadi di pikiran saat itu tidak ada sama sekali bermaksud jorok. Hanya agar mudah untuk diingat. Kata montok dari monitoring stok dan kebutuhan pangan pokok Surakarta,” katanya.
Ia mengatakan aplikasi tersebut dibuat sejak tahun 2021. Pada saat itu, ia mengikuti diklat pimpinan administrasi untuk eselon 3.
Menurut dia, tujuan dari pembuatan akronim tersebut agar mudah diingat.
“Saat itu disetujui oleh pembimbing, hasilnya digunakan untuk menunjang kegiatan dinas di bidang ketersediaan, distribusi, dan konsumsi pangan,” katanya.
Baca Juga: Kaesang Punya Peluang Bertarung di Pilkada Jateng
Ia mengatakan melalui aplikasi tersebut salah satunya dapat diketahui seberapa besar stok yang ada di pasaran dengan kebutuhan konsumsi masyarakat.