Menurut dia, jangan sampai terjadi penyelewengan atau mengurangi nilai bantuan sosial yang disalurkan. Ia menegaskan dalam penyaluran bantuan sosial jangan sampai lengah karena rawan korupsi dan penyelewengan.
Upaya lain untuk menanggulangi kemiskinan, lanjut dia, yakni dengan mendorong sektor UMKM.
“Menjalankan UMKM sebagai upaya mengurangi pengangguran,” ujarnya.
BPS mencatat jumlah penduduk miskin Jawa Tengah per Maret 2024 mencapai 3,70 juta jiwa, turun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 3,79 juta jiwa.