PPDB terima berbagai tekanan dan ancaman
Diakuinya, lantaran tidak bisa diajak kompromi. Fajriah mendapat berbagai tekanan dan ancaman. Namun dia justru tak gentar sama sekali dengan hal tersebut.
“Ada oknum yang bilang bakal menandai dan nge-blacklist saya. Ya silakan, karena saya tidak punya kepentingan apapun. Saya tidak takut,” imbuhnya.
Selama empat hari Disdik Kota Semarang membuka posko pelayanan PPDB. Oknum pejabat termasuk Aparat Penegak Hukum (APH) yang mencoba menitipkan anaknya ada yang berseragam serta menunjukkan kartu identitasya.
Fajriah juga sempat dibujuk oleh oknum APH tersebut agar anak-anak aparat bisa diakomodir serta diberikan kouta khusus di PPDB 2024.
Baca Juga: Warga Jateng Temui Kendala Saat PPDB 2024, Adukan ke Sini!
Berdasarkan regulasi serta komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang. Penyelenggaraan PPDB 2024 harus bersih dari praktik titip-menitip, suap dan gratifikasi.
“Saya tidak bisa mengabulkan permintaan mereka. Saya harus menegakkan regulasi yang sama dengan masyarakat umum,” tandasnya.