Peneliti muda dari Universitas Diponegoro Anggun Puspitarini Siswanto, S.T, Ph.D bersama timnya mengembangkan bahan bakar pesawat terbang dari minyak jelantah. Inovasi ini dilakukan Anggun untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas sektor energi terbarukan.
Melansir dari laman Undip, Anggun yang juga berprofesi sebagai dosen di kampus tersebut meriset tentang Produksi Bioavtur Berbasis Metil Ester Minyak Goreng Bekas Melalui Pengembangaan Reaktor Ozonolisis Nano Gelembung.
Untuk melakukan riset tersebut, mereka mendapatkan pendanaan dari LPDP melalui Program Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM) dari BRIN tahun 2023 – 2025.
Penelitiannya ini, kata Anggun didorong atas keprihatinannya terhadap krisis energi bahan bakar fosil. Bahan bakar ini menjadi masalah dunia karena ketersediaannya sangat terbatas disamping menyebabkan pemanasan global.
Baca Juga: Menkominfo Ajak Pelaku Bisnis Manfaatkan AI untuk Tingkatkan Usaha
Maka, bersama timnya, dia berupaya untuk mengembangkan bahan bakar alternatif yang dapat diperbaharui dan mereduksi emisi gas pemanasan global sekitar 15% di sektor penerbangan, diantaranya dengan penggunaan bioavtur.