Ia mengatakan berdasarkan informasi dari Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Non-Formal (Dikdasmen dan PNF) PDM Kabupaten Banyumas, dari 86 sekolah Muhammadiyah, baru 31 sekolah yang mengikutsertakan guru dan karyawannya dalam program-program BPJS Ketenagakerjaan.
Akan tetapi dari 31 sekolah itu, kata dia, belum semua sekolah mengikutsertakan guru dan karyawannya ke seluruh program BPJS Ketenagakerjaan karena ada yang mengikutsertakan dua program dan tiga program.
“Harapannya, mereka bisa ikut empat program BPJS Ketenagakerjaan yang meliputi Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), dan Jaminan Pensiun (JP),” katanya.
Antony mengakui di lingkungan Muhammadiyah banyak kerja sosialnya, namun paling tidak para pekerjanya terlindungi oleh program BPJS Ketenagakerjaan.
Baca Juga: Begini Nasib Pria Pelaku Pembakar Sepeda Motor di Semarang
Sementara itu, Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Kabupaten Banyumas Asep Saeful Anwar mengatakan pihaknya sengaja mengundang BPJS Ketenagakerjaan untuk melakukan sosialisasi dalam rapat koordinasi yang melibatkan 86 kepala sekolah Muhammadiyah terdiri atas 47 SD/MI, 27 SMP/MTs, dan 12 SMA.