Petasol ramah lingkungan
“Nantinya akan kita bagikan kepada bank sampah atau masyarakat yang daerahnya memiliki banyak sampah. Itu BBM-nya bisa langsung dimanfaatkan petani untuk traktor, mesin pemotong rumput,” katanya.
Bahkan, pada kegiatan Sedekah Laut Larung Sesaji di perairan Tambaklorok Semarang, Minggu (2/6), Ita sempat memantau kapal-kapal nelayan yang masih menggunakan solar agar beralih menggunakan Petasol.
“Nantinya, kami implementasikan BBM hasil riset dari BRIN sehingga masyarakat juga akan terbantu. Petasol ramah lingkungan dari sampah plastik yang diolah menjadi BBM untuk kapal nelayan,” kata Ita.
Baca Juga: 70 Nelayan Pekalongan Dapat Kartu Asuransi Jaminan Perlindungan, Premi Rp200rb
Peneliti Ahli Utama BRIN Organisasi Energi dan Manufaktur Tri Martini Patria mengatakan inovasi teknologi pengolahan Petasol itu merupakan kerja sama dari akar rumput Bank Sampah Banjarnegara yang dimotori Budi Trisno Aji.
“Jadi di BRIN, ada satu skema untuk mengangkat inovasi anak bangsa yang bukan hanya dari peneliti di BRIN. Ini boleh siapa saja, artinya masyarakat di Indonesia itu boleh punya inovasi dan kemudian diuji, risetnya melalui BRIN. Salah satunya Faspol 5.0 yang produknya bernama Petasol,” katanya.
Ia menilai inovasi tersebut penting diterapkan di Kota Semarang dengan karakteristiknya yang unik, sebab memiliki wilayah pesisir dan pegunungan yang memungkinkan siklus sampah mengalir cepat dari wilayah atas ke bawah.