Kendala Rekam KTP-E
“Dari 8.000 penduduk yang belum rekam KTP-E tersebut, sekitar 1.500 tinggal di desa, kemudian 1000an SMP/SLB, sisanya ada di SMA, Insyaallah bisa kita selesaikan, nanti kita bergerak ke desa dulu, baru ke sekolah-sekolah. Kemarin sudah kita surati satu per satu by name by address,” katanya.
Ia menuturkan untuk melakukan perekaman KTP-E, pihaknya mengalami kendala, diantaranya penduduk yang bekerja di luar daerah. Kemudian, penduduk rentan.
“Karena merekam satu orang penduduk rentan dengan merekam 50 orang yang bukan penduduk rentan, pasang alatnya sama,” ujarnya.
Baca Juga: Demokrat Resmi Usung Bos PSIS di Pilwalkot Semarang