Pembatalan Uang Kuliah Tunggal atau UKT dan Iuran Pembangan Institusi (IPI) oleh pihak UNS kelompok 9 mendapat respons dari Badan Eksekutif Mahasiswa kampus tersebut. Pihak BEM UNS menegaskan sikapnya untuk tetap mengawal pembatalan tersebut.
Presiden BEM UNS, Agung Lucky Pradita mengatakan pengawalan itu didasari pernyataan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) perihal kemungkinan kedua hal itu akan dinaikkan pada tahun depan.
“Isu kenaikan UKT dan IPI masih perlu dikawal ke depannya, hal ini karena statement dari Presiden Jokowi yang menyatakan UKT dan IPI akan dinaikkan tahun depan,” ujarnya dihubungi awak media, Senin, 3 Juni 2024 seperti dilansir dari Detik Jateng.
Baca Juga: Nadiem Batalkan UKT, UNS Masih Tunggu Surat Resmi Pembatalan
Mahasiswa, kata Agung, perlu kritis atas kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Dia akan terus mendorong agar mahasiswa mendapatkan pendidikan yang berkualitas.
Mahasiswa, kata dia melanjutkan, masih perlu kritis atas kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, pasalnya demonstrasi yang dilakukan mahasiswa bukan semata-mata untuk kepentingan.
“Kami yang membutuhkan pendidikan perguruan tinggi yang layak dan berkualitas, agar ke depannya tidak ada lagi mahasiswa yang berhenti berkuliah karena tidak mampu membayar UKT dan IPI,” jelasnya.