Jumlah siswa SD minim
“Kami diskusikan dulu dengan bagian aset karena bagaimana pun kami tetap butuh sekolah, apalagi kalau digunakan pindahan sekolah selama proses pembangunan. Jadi tidak kami serahkan semuanya ke pengelolaan aset,” katanya.
Disinggung mengenai sejumlah sekolah yang hanya memiliki sedikit siswa, menurut dia, salah satunya karena banyak sekolah yang berada di kawasan perkantoran.
“Jadi melihatnya tidak satu aspek, misalnya SDN Tumenggungan, di situ kan tidak ada warga karena sudah jadi lingkungan perkantoran. Melihatnya tidak bisa satu sisi, harus komprehensif, dari berbagai argumentasi,” katanya.
Baca Juga: Luncurkan PPDB SMA/SMK Jateng 2024, Ini Pesan Tegas Nana Sudjana
Berikut daftar 19 SD yang dilakukan regrouping oleh Pemkot Surakarta:
- SDN Mangkuyudan, SDN Tegalsari, dan SDN Bumi I menjadi SDN Mangkuyudan
- SDN Kawatan dan SDN Kartodipuran menjadi SDN Kawatan,
- SDN Pringgolayan dan SDN Bunderan menjadi SDN Bunderan.
- SDN Mojosongo V dan SDN Mojosongo VI menjadi SDN Mojosongo V
- SDN Beskalan dan SDN Tumenggungan menjadi SDN Beskalan
- SDN Nayu Barat I dan SDN Nayu Barat II menjadi SDN Nayu Barat I
- SDN Mangkubumen Wetan dan SDN Yosodipuro menjadi SDN Mangkubumen Wetan.
- SDN Bibis Luhur I dan SDN Bibis Luhur II menjadi SDN Bibis Luhur I
- SDN Nayu dan SDN Gambirsari menjadi SDN Nayu.