Kenaikan beban bunga
“Sebenarnya kami bisa yakinkan dividen tidak akan turun karena pasti kinerja kami akan terus meningkat. Tapi pemda sendiri juga membutuhkan dividen tersebut” ujarnya.
Lebih lanjut, Ony berpandangan bahwa dengan melantai di bursa, Bank Jateng tidak hanya menambah permodalan. Namun, ada transparansi pengelolaan dan goverance lainnya.
Sebagai informasi, Bank Jateng mencatatkan laba bersih sebesar Rp 276,64 miliar di kuartal I-2024. Pencapaian itu menyusut 37,04% ketimbang periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 439,39 miliar.
Salah satu penyebab koreksi laba Bank Jateng yang cukup dalam adalah kenaikan beban bunga. Di mana, beban bunga tumbuh 9,01% year on year (yoy) atau menjadi Rp 620,86 miliar.