INVERSI JATENG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meluncurkan Jam Populasi atau Population Clock yang dilakukan bersamaan dengan peluncuran Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), Imunisasi Kejar.
“Population Clock bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat perihal kondisi kependudukan, sehingga bisa meningkatkan kepedulian masyarakat dan pemerintah daerah terkait mengenai kependudukan,” kata Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN RI Bonivasus Prasetya Ichtiarto, Selasa, 6 Agustus 2024, seperti dilansir dari Antara.
Bonivasus mengapresiasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang telah meluncurkan Population Clock di 15 kabupaten dan kota. Dia berharap stakeholder terkait yang mendapatkan data terkait kependudukan bisa mengambil kebijakan yang tepat.
“Setidaknya dengan adanya Population Clock masyarakat bisa tahu, minimal jumlah penduduk. Setelah tahu jumlah penduduk, bisa menjadi acuan dalam merencanakan pembangunan, dan lainnya seperti terkait pendidikan dan stunting,” kata Bonivasus.
Baca Juga: Gandeng Gofood, Pemkab Banyumas Minta Pelaku UMKM Manfaatkan Teknologi Digital
Berdasarkan data dari Population Clock, lanjut Bonivasus, menjadi data di tingkat hulu, seperti saat ditemukan angka pernikahan dini yang melonjak atau tingkat kelahiran yang bertambah atau tingkat kematian bayi yang meningkat, maka data tersebut menjadi dasar untuk ditindaklanjuti.